Tesis

Perbandingan Efektivitas Klinis dan Biaya Antara Tata Laksana Berdasarkan N-Terminal Pro Brain Natriuretic Peptide (NT-pro BNP) dengan Tata Laksana Standar pada Gagal Jantung Dekompensasi Akut = Comparison of effectiveness and cost between management based on NTerminal Pro Brain Natriuretic Peptide (NT-pro BNP) and standard management in acute decompensated heart failure.

Latar belakang: Gagal jantung merupakan penyebab utama morbiditas, rawat ulang, dan mortalitas di negara berkembang dan juga di Indonesia. Selain meningkatnya prevalensi juga lama rawat dan biaya kesehatan menjadi besar. Pada pedoman praktik tata laksana gagal jantung baik di Eropa maupun di Amerika, penggunaan N-Terminal Pro-Brain Natriuretic Peptide (NT-pro BNP) dapat meningkatkan diagnosis dini, mengurangi lama rawat, untuk rule out, dan prognosis gagal jantung. Namun, pemeriksaan NT-pro BNP di Indonesia jarang dilakukan karena mahalnya biaya pemeriksaan laboratorium dan berbeda-beda harga antar rumah sakit. Sehingga kardiologis, internist, dan dokter umum ragu dalam penggunaannya karena dicurigai akan meningkatkan biaya pemeriksaan dan pengobatan. Tujuan: Mengetahui perbandingan efektivitas klinis dan biaya tata laksana gagal jantung dekompensasi akut berdasarkan NT-pro BNP dengan terapi standar. Metode: Penelitian ini merupakan studi uji acak terkendali tersamar tunggal dilakukan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK). Pasien gagal jantung dekompensasi akut dengan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dirandomisasi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok NT-pro BNP dan kelompok kontrol. Pasien pada kelompok NT-pro BNP, dilakukan serial pemeriksaan NT-pro BNP saat masuk rawat dan sebelum pulang, dengan target penurunan NT-pro BNP ≥ 30%. Pasien akan diikuti selama perawatan sampai dengan 90 hari pascarawat untuk menilai luaran klinis dan biaya. Hasil: Terdapat 112 pasien yang menjadi subjek penelitian, masing-masing terdapat 56 pasien pada setiap kelompok. Pada karakteristik dasar kedua kelompok tidak didapatkan perbedaan bermakna. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada angka gabungan kematian, rehospitalisasi, dan kunjungan IGD dalam 90 hari pascarawat. Pada analisis biaya didapatkan biaya medis langsung pada kelompok NT-pro BNP lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Komponen biaya medis langsung yang berbeda bermakna pada kedua kelompok adalah biaya laboratorium. Kesimpulan: Tata laksana gagal jantung dekompensasi akut dengan panduan NT-pro BNP tidak lebih efisien secara ekonomi dibandingkan dengan tata laksana standar di RSJPDHK. Biaya medis langsung pada tata laksana gagal jantung dekompensasi akut berdasarkan NT-pro BNP lebih tinggi daripada kelompok kontrol dengan cost driver-nya adalah biaya laboratorium.
Kata Kunci: gagal jantung dekompensasi akut, tata laksana, NT-proBNP, biaya


Background: Heart failure is condition that cause morbidity, rehospitalization, and mortality in development country, and also Indonesia. Heart failure comprise a major health and economic burden, can be seen from high rate of rehospitalization and death. Cardiac biomarkers have dramatically impacted the way HF patients are managed. Based on clinical practice guideline from America and Europe, the use of NT-pro BNP can improve diagnosis, decrease length of stay, and prognosis. However, many Indonesian cardiologists, internist, and general practitioner currently do not use of those biomarkers, mostly due to high cost and limited available cardiac biomarkers for the cost effective heart failure management. Objectives: To investigate the comparison of effectiveness and cost between treatment of acute decompensated heart failure patient based on NT-pro BNP with standar treatment. Methods: This is a single-blind, randomized controlled trial. ADHF patients who meets inclusion and exclusion criteria were randomly assigned to 2 groups, treatment group based on NT-pro BNP and control group. NT pro BNP group were measured serial NT-pro BNP level at admission and pre-discharge, with target NT-pro BNP decrease ≥ 30%. Patients will be followed during treatment up to 90 days post-discharge to assess short-term outcomes and health cost. Results: There were 112 patients enrolled, 56 of whom was treated based on NT-pro BNP. There was no significant difference in the baseline characteristics of the two groups. The results showed no significant difference in mortality rate, rehospitalization, and emergency department visit within 90 days post discharge. In cost analysis, total cost of treatment based on NT-pro BNP is higher than control group. Conclusion: Treatment of ADHF based on NT-pro BNP was not economically more efficient than standard treatment in National Cardiovascular Center Harapan Kita Hospital. Direct medical cost of treatment acute decompensated heart failure based on NT-pro BNP was higher than control group with laboratory testing cost as a cost-driver.
Keywords: acute decompensated heart failure (ADHF), management, NT-proBNP, cost

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Prima Almazini - Nama Orang
Bambang Budi Siswanto - Nama Orang
Isman Firdaus - Nama Orang

No. Panggil
T18150fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.,
Deskripsi Fisik
xiv, 49 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18150fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18150fkT18150fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Efektivitas Klinis dan Biaya Antara Tata Laksana Berdasarkan N-Terminal Pro Brain Natriuretic Peptide (NT-pro BNP) dengan Tata Laksana Standar pada Gagal Jantung Dekompensasi Akut = Comparison of effectiveness and cost between management based on NTerminal Pro Brain Natriuretic Peptide (NT-pro BNP) and standard management in acute decompensated heart failure.

Related Collection